Harga rumah semasa tahun ni menunjukkan tanda yang tak menentu. Ada kawasan yang banyak orang expect untuk naik gila-gila namun hakikatnya jauh menyimpang. Tapi, ada juga harga rumah tiba-tiba naik tak tentu hala tanpa sebarang catalyst. Ini menyebabkan urusan pelaburan hartanah semakin TRICKY now than ever!
Just to share, baru-baru ni saya dapat call daripada ejen hartanah about one of the property. Intipati perbualan seperti berikut,
Ejen : I got interested buyer for your house
Me : what is it’s current value?
Ejen : latest transaction 3 weeks ago was around RMxxx
Me : hah? 30% rise in less than a year?
Ejen : o yes. Somore that house got nothing. run down even
Me : how much the buyer is willing to pay?
Ejen : his budget is RMxxx. With your house condition, that shouldn’t be a problem
Me : that is like 50%! is he crazy or what?
Ejen : despite that, not many many people want to sell
Since then, i did some reasearch. Most rumah teres kat selangor naik 5-10% tahun ni. In certain area, regular rumah teres 2-tingkat naik 10-30%! Kalau rumah baru memang normal la naik 20-40% lepas VP (vacant posession). Tapi untuk rumah dah siap untuk naik banyak tu, seriously sangat pelik!
Bila tengok balik, benda ni jadi for few reasons,
- orang berebut beli rumah sementara BLR masih rendah. Lepas ni memang confirm naik berterusan.
- semua komoditi bakal naik mulai tahun depan; terutamanya minyak. Akibatnya inflasi pun meningkat. Makin tinggi inflasi, makin mahal la harga rumah. Inilah yang terjadi tahun 2007-08.
- rumah LANDED in prime area semakin limited sebab kebanyakkannya dibeli untuk duduk/ sewa berbanding kawasan baru yang banyak dibeli pelabur untuk buat duit senang (property flipping).
Kalau tahun 2009 adalah masa terbaik untuk beli rumah (bottom of the worst recession), tahun 2010 ni dilihat sebagai tahun terbaik untuk jual rumah (fastest recovery dalam sejarah!). Anda setuju?
Leave a Reply